June 07, 2014 : by Debora Thea / Universitas Multimedia Nusantara News Service
Wisuda V UMN meluluskan 279 mahasiswa-mahasiswi pada Sabtu (7/6). Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Dr. Ir. Hermanto Dardak serta ketua APINDO Sofjan Wanandi. Keduanya berpendapat UMN telah berhasil mencetak tenaga-tenaga ahli yang mampu menghadapi tantangan teknologi di kedepannya.

Era ASEAN Economic Community pada 2015 telah menetapkan beberapa kriteria untuk bidang pendidikan. Pertama, pelaksanaan ASEAN Economic Community harus didukung dengan kerja sama antar universitas yang tergabung di dalam ASEAN University Network (AUN). Kerja sama ini bisa dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan staf pengajar. Kedua, setiap perguruan tinggi harus mengembangkan skema kualifikasi standar, sehingga lulusannya dapat bertarung sesuai dengan permintaan pasar di ASEAN. Kemudian, yang ketiga, adalah penguatan riset untuk memetakan atau menciptakan inovasi yang bisa menunjang kualitas tenaga kerja.
Sebagai perguruan tinggi yang sangat peduli pada usaha untuk mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, UMN telah dan terus berusaha untuk menjadi lembaga yang kerap memberikan sumbangsih kepada pembangunan negara dengan mendidik dan mempersiapkan tenaga ahli yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kreatif dan pembangunan ekonomi, terutama dalam era AEC 2015.
Dalam orasi ilmiah di Wisuda V UMN, ketua APINDO Sofjan Wanandi mengatakan bahwa UMN merupakan satu-satunya kampus multimedia yang betul-betul mendidik mahasiswa-mahasiswinya agar berkompeten dan mampu menghadapi tantangan teknologi masa depan. “Sekarang ini sudah muncul banyak kampanye hitam dengan media sosial, di mana sebelumnya belum pernah ada. Ini memalukan. Ke depannya, media sosial akan semakin mengerikan permainannya. Untuk itu, kita membutuhkan lulusan yang dapat mengatasi keadaan tersebut,” tutur Sofjan.
Beliau menjelaskan, bahwa yang paling menakutkan jika Indonesia tidak siap menghadapi AEC. “Karena itu, pentingnya universitas seperti UMN untuk turut serta dalam mengembangkan pembangunan serta mampu mengatasi permasalahan multimedia. Sosial media ancamannya besar sehingga harus ditangani oleh ahli-ahlinya. Ini juga sebagai upaya untuk mengejar ketinggalan Indonesia,” jelasnya.
Hermanto Dardak yang membahas mengenai sisi infrastruktur menambahkan, diperlukan juga kesiapan terutama pada infrastruktur fisik, jasa konstruksi di samping tenaga terampil dan ahli dengan kompetensi yang bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat serta iklim yang mendukung. Akhirnya, UMN dianggap telah berhasil menjadi perguruan tinggi yang berorientasi dengan apa yang dikembangkan se-taraf dunia, baik dalam ranah profesional maupun entrepreneurship. (*)
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika|Sistem Informasi|Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi|Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id
No comments:
Post a Comment